Senin, 19 November 2012

Kutipan


Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip. dapat juga berarti gagasan, ide, yang didapat dari berbagai sumber. kutipan juga dapat merujuk kepada penggunaan berulang unit bentuk lain ekspresi, terutama bagian dari karya seni unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi musik.

Prinsip – prinsip Kutipan

A.      Apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber
kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita
ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata
ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.

B.      Dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan
syarat bahwa

Macam – macam Kutipan

Ø  Kutipan Langsung : Kutipan langsung harus sama dengan aslinya, baik mengenai susunan kata-katanya, ejaannya maupun mengenai tanda bacanya.

Ø  Kutipan Tidak Langsung : Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis kata-katanya dengan yang aslinya. Kutipan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kalimat sendiri tanpa harus mengubah ide utama.

Teknik – teknik mengutip

1.       Kutipan langsung.

a.       Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :

-          Kutipan diintegrasikan dengan teks.

-          Jarak antar baris kutipan dua spasi.

-          Kutipan diapit dengan tanda kutip.

-          Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil.

b.      Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :

-          Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.

-          Jarak antar kutipan satu spasi.

-          Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip.

-          Kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.

-          Di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1).


2.       Kutipan tidak langsung.

-          Kutipan diintegrasikan dengan teks.

-          Jarak antar baris kutipan spasi rangkap.

-          Kutipan tidak diapit tanda kutip.

-          Sesudah selesai diberi sumber kutipan.

3.       Kutipan pada catatan kaki.

Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

4.       Kutipan atas ucapan lisan.

Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

5.       Kutipan dalam kutipan.

Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.

 

Sumber :

http://girlycious09.wordpress.com/tag/teknik-mengutip/


http://magekecill.blogspot.com/2011/01/kutipan.html

Konvensi Naskah


Konvensi Naskah.

Konvensi adalah kesepakatan, kebiasaan atau sebuah aturan. Dijadikan sebagai pedoman dan menjadi aturan khusus yang lazim digunakan. Naskah merupakan karangan yang dapat diartikan sebagai Skenario atau Manuskrip.

jadi Konvensi Naskah memiliki arti Sebuah atau suatu penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.

 

Jenis Jenis Naskah

Naskah Formal  : Suatu naskah yang mematuhi semua persyaratan yang dituntun oleh konvensi

Naskah Semi-Formal : Suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.

Naskah Informal : Suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.

 

Tata cara penulisan Naskah

1. Judul ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal dan aligment center.

2. Nama penulis (tanpa gelar) ditulis 2 spasi di bawah judul dengan jenis huruf Arial 10 pt cetak tebal dan aligment center.

3. Alamat institusi penulis ditulis 1 spasi di bawah nama penulis dengan jenis huruf Arial 8 pt cetak regular dan aligment center.

4. Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris dan Indonesia dengan huruf Arial 9 pt, 1 spasi cetak regular dan aligment justify.

5. Kata kunci ditulis 1,5 spasi setelah Abstrak, memuat kata-kata penting yang menjadi kata-kata kunci di dalam naskah (antara 3 - 5 kata kunci).

6. Sistematika Naskah (tanpa lampiran): terdiri dari ABSTRAK, PENDAHULUAN, BAGIAN INTI (untuk naskah konseptual berisi kajian pustaka dan uraian analisis, sedangkan untuk naskah hasil penelitian berisi kajian pustaka, hasil dan pembahasan), dan PENUTUP (berisi kesimpulan dan saran atau bisa ditambahkan rekomendasi), serta DAFTAR PUSTAKA. Naskah ditulis dengan jenis huruf Arial 10 pt, 1,5 spasi cetak regular dan aligment justify.

7. Gambar, Persamaan, dan Tabel diberi judul/keterangan dan nomor urut yang berketentuan.

8. Penulisan daftar pustaka diurutkan secara alpabetis dengan jenis huruf Arial 10 pt.

9. Ukuran kertas A4 (210 x 297) mm dengan batas tepi (margin) atas 2,5 cm, batas tepi bawah 3,5 cm, dan batas tepi kanan dan kiri masing-masing 2,5 cm. Untuk lebar header 0 cm dan footer 2 cm.

10. Setting halaman adalah dua kolom dengan jarak antar kolom 0,8 cm dan lebar kolom 7,6 cm.

11. Setiap alenia baru ditulis dengan mengosongkan selebar 1,25 cm dari pias depan.

Isi konvensi naskah

Kelengkapan awal

Kelengkapan awal ini terdiri dari kulit luar (cover), halaman judul, halaman pengesahan, halaman penerimaan, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar table, daftar grafik atau daftar gambar (jika ada), daftar singkatan dan lambang dan daftar lampiran.

Kelengkapan isi

Kelengkapan isi meliputi pendahuluan, tubuh karangan yang meliputi kajian teori, seputar lokasi objek penelitian, pembahasan, dan yang terakhir berupa kesimpulan (penutup).

Kelengkapan akhir

Kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka, lampiran data, penulisan indeks, dan riwayat hidup.

 

Bagian kelengkapan awal karangan :

-          Halaman Judul Pendahuluan

-          Halaman Pengesahan

-          Halaman Persembahan

-          Kata Pengantar

Didalam kata pengantar disajikan informasi sebagai berikut :

-          Ucapan syukur.

-          Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah.

-          Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah

-          Penjelasan adanya bantuan, bimbingan dan arahan dari seseorang, sekelompok orang, atau organisasi/lembaga.

-          Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis tanpa dibubuhi tanda-tangan.

-          Harapan penulis atas karangan tersebut.

-          Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.

sumber.


Senin, 12 November 2012

Topik, Tema dan Judul

Topik
Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan.
Pengertian topik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
1. Pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan diskusi.
2. Hal yang menarik perhatian umum waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan.
Syarat – syarat topik yang baik.
1. Menarik perhatian, yaitu yang mampu menimbulkan rasa ingin tahu dari pembaca.
2. Tidak terlalu luas,Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis.
3.Bahan-bahannya mudah diperoleh, yaitu sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Bermanfaat, Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
5.Topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yaitu mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.
 
Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu.
Syarat – syarat tema yang baik
1. Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus - menerus mencari data untuk memecahakan masalah - masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus - menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik - baiknya.
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
 
Judul
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan dapat menentukan wilayah (lokasi).
Judul terbagi menjadi dua,yaitu :
a. Judul langsung
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
b. Judul tak langsung
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
Syarat – syarat judul yang baik.
1. Sesuai dengan topik
2. Sesuai dengan isi karangan
3. Berbentuk frasa (bukan kalimat)
4. Singkat
5. Harus provokatif
 
Sumber – sumber mendapatkan judul
Karena judul merupakan penjabaran dari topik maka judul bisa kita dapatkan dari berbagai topik yang ada.
 
Disadur dari :
http://mintrizky.blogspot.com/2012/11/topik-tema-dan-judul.html

Selasa, 06 November 2012

Kalimat Efektif



Pengertian kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses cara penyampaian dapat diproses secara mudah oleh pendengar sempurna sehingga maksud yang di sampaikan akan terungkap jelas.

Syarat-syarat kalimat efektif sebagai berikut:
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara / penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar / pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

3. Kesatuan gagasan memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.

4. Kesejajaran memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.

5. Kehematan kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.

6. Penekanan kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Caranya mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.

7. Kelogisan kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

 

Sumber :





 

Senin, 29 Oktober 2012

Kalimat

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang memiliki arti. kalimat terdiri dari unsur subyek, predikat, obyek, perlengkap, dan keterangan. sebuah kalimat dikatakan semurna bilamana memiliki unsur subyek dan predikat.

Unsur Kalimat :
1. Subyek (S)
Subjek biasanya ditulis sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina, tetapi pada kalimat-kalimat tertentu, katagori lain bisa juga mengisi kedudukan subjek.
2. Predikat (P)
Predikat dalam bahasa Indonesia bisa berwujud kata atau frasa verbal, adjektival, nominal, numeral, dan preposisional.
3. Objek (O)
Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif.
4. Pelengkap (Pel)
Lebih mirip dengan objek, perbadaannya adalah ketidak mampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif.
5. Keterangan (K)
Kalimat yang dapat terdapat di depan S atau P. berguna untuk menyatakan keadaan yang ada.

Pola Kalimat :
1. S P
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan.
Contohnya : Mereka sedang berenang.
2. S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek.
Contohnya : Mereka sedang menyusun karangan bunga.
3. S P Pel
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat  dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva.
Contohnya : Paman Berternak ikan.
4. S P O Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
Contohnya : Dia mengirimi saya surat.
5. S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, keterangan.
Contohnya : Saya berasal dari Jawa.
6. S P O K
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contohnya : Saya memasukkan pakaian ke dalam lemari.


Macam-Macam Kalimat
1. Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai)
a. Kalimat berita : suatu bentuk kalimat yang menyatakan suatu pernyataan berita atau peristiwa yang perlu diketahui sendiri atau orang lain.
Contoh :
Pemerintah menunda kenaikan harga BBM.
Kenaikan harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.
Demo kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa di beberapa daerah mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas umum.
b. Kalimat Tanya : suatu bentuk susunan kalimat yang sebenarnya belum lengkap dikarenakan kalimat tersebut memerlukan suatu jawaban sebagai bagian dari kalimat yang dimaksud.
Contoh :
Kapan akan dilaksanakan pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017?
Siapakah pemenang Indonesian Idol tahun 2012?
Apakah perbedaan pertamax dengan premium?
c. Kalimat Perintah : merupakan bentuk susunan kalimat yang menyatakan perintah atau suruhan yang harus dikerjakan oleh orang kedua dan hubungannya erat sekali. Berikut ini merupakan macam-macam kalimat perintah:
a). Suruhan
Contoh : Buanglah sampah pada tempatnya.
b). Permintaan
Contoh : Mohon untuk dating langsung ke kantor Sriwijaya Air untuk melakukan
penambahan biaya perubhan jadal penerbangan.
c). Larangan
Contoh: Jangan makan sambil berjalan.
d). >Kalimat ajakan : merupakan bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga merupakan kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua.
Contoh:
--> Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun aktif.
--> Ayo kita laksanakan program kebersihan lingkungan di desa ini.
e). Kalimat pengandaian
Contoh : Andaikan saya memiliki banyak uang, saya ingin megajak Ibu saya naik haji.
f). Kalimat harapan : kalimat yang isinya mengharap suatu hal.
Contoh : Semoga amal perbuatan beliau diterima disisi–Nya.
2. Berdasarkan diathesis kalimat
a. Kalimat aktif (subyek melakukan perbuatan) : bentuk kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan  yang mengenai langsung terhadap obyeknya.
b. Kalimat pasif : suatu bentuk kalimat yang mana subyeknya dari klimat tersebut menderita.
3. Berdasarkan urutan kata
a. Kalimat normal ( subyak mendahului predikat)
b. Kalimat inverse (prediakayt mendahului obyek)
4. berdasarkan jumlah inti yang menbentuknya
a. Kalimat minor (hanya mengadung stau inti)
b. Kalimat mayor (mengandung lebih dari satui inti)
5. Berdasarkan pola-pola dasar
a. Kalimat inti : kalimat yang terdiri dari inti subyek dak inti predikat.
b. Kalimat luas (peluasan dari kalimat inti)
c. Kalimat transformasi (peubahan dari Kalimat inti)
    Ciri-ciri kalimat ini :
    - Hanya terdiri dari dua kata
    - Dua kata ini sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan
      predikat)
    - Urutannya adalah subyek mendahului predikat
    - Informasinya adalah intonasi berit yang netral

Sumber Referensi :
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/pengertian-kalimat.html
http://aditpato7.wordpress.com/2010/10/24/unsur-unsur-kalimat/
http://she2008.wordpress.com/2010/10/30/unsur-dan-pola-kalimat-dasar-2/
http://kholiscollection.blogspot.com/2012/04/macam-macam-kalimat.html
http://kholiscollection.blogspot.com/2012/04/macam-macam-kalimat.html
http://elgrid.wordpress.com/2011/12/26/pengertian-kalimat-2/
N. Utorodewo, Felicia. 2007. Bahasa Indonesia. Depok : LPFEUI.
http://blog-siswa-majalengka.blogspot.com/2012/02/kalimat-tunggal-dan-kalimat-majemuk.html

Senin, 22 Oktober 2012

Ragam Bahasa


Ragam bahasa merupakan variasi bahasa menurut berbagai orang, tergantung dengan topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, dan lain lain.

Hal – hal yang menyebabkan adanya perbedaan ragam bahasa adalah perbedaan wilayah, Perbedaan demografi, Perbedaan adat istiadat, dan masih banyak lagi faktor yang lain. Hal tersebut dapat menyebabkan adanya perbedaan ragam bahasa karena wilayah sini dan wilayah yang lainnya memiliki kehidupan masing-masing.

Ragam bahasa dapat diungkapkan dengan berbagai cara  :
+Secara lisan, maksudnya adalah penyampaian ragam bahasa yang keluar sebagai tutur kata yang digunakan untuk kehidupan sehari hari. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, raut muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Kelebihannya adalah :
-Lebih efisien.
-Lebih fleksibel.
-Dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada.
-dll.

 

Ragam bahasa secara lisan memiliki kelemahan antara lain :
- Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
-Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.
-Munculnya tutur kata yang tidak sopan untuk orang lain.
-dll.


+Secara Tulisan, adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.  penyampaian ragam bahasa ini dengan cara menuliskan kata kata yang menjadi untaian kalimat untuk menyatakan ekspresi diri. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.
Kelebihan dari ragam bahasa tulisan :
-informasi yang dipilih dapat dipublikasikan melewati berbagai media.
- Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat
Kelemahan ragam bahasa secara tulisan :
- Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
- Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
- Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas.

Ragam bahasa berdasarkan situasi :
+Secara Formal.
Ragam bahasa adalah ragam bahasa baku, ragam yang mengikuti kaidah yang ada, atau aturan kebahasaan. Ragam bahasa ini digunakan untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan khalayak ramai, pembicaraan dengan orang yang dihormati, dll.

+Secara SemiFormal.
Ragam bahasa ini memiliki keunikan tersendiri, karena kaidahnya sama seperti ragam bahasa formal, tetapi hanya tidak secara konsisten dilakukan pada saat tujuan tertentu. Contohnya adalah bahasa jurnalistik yang biasanya pembaca berita tidak selalu dengan kata – kata yang baku
 
+Secara NonFormal.
Ragam bahasa ini tidak mutlak untuk menggunakan kaidah kata baku yang ada, atau memiliki ciri tidak sesuai dengan kaidah aturan yang tetap. Contoh ragam bahasa ini seperti seseorang yang sedang berbicara santai dengan seorang temannya.
 

Sumber :
http://maulodonk221027.blogspot.com/2012/06/faktor-faktor-yang-menyebabkan_25.html

Minggu, 07 Oktober 2012

BAHASA !!


I. Arti Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi antar masyarakat yang berupa bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia. Definisi lain dari bahasa adalah sebuah sistem yang dapat membuat adanya kerjasama antar manusia.


II. Fungsi Bahasa
1). Bahasa sebagai alat ekspresi diri

Disini bahasa berguna untuk mengungkapkan perasaan atau keinginan yang diinginkan oleh seseorang. Dengan bahasa semua dapat mudah untuk diungkapkan.

2). Bahasa sebagai alat komunikasi

Sebagai alat komunikasi bahasa merupakan sarana penyaluran maksud kita, dapat menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Komunikasi mengatur berbagai macam aktivitas yang ada. Pada saat ini kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sehari hari.

3). Bahasa sebagai integrasi dan adaptasi sosial

Bahasa sebagai adaptasi sosial karena dengan bahasa kita dapat lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan orang lain atau masyarakat yang ada. Dengan bahasa pula seseorang dapat berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.

4). Bahasa sebagai alat kontrol sosial
Bahasa sebagai alat kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri seperti tutur kata yang kita gunakan sehari hari, sikap kita kepada orang yang lebih tua, dll. Bahasa sebagai alat kontrol sangat berpengaruh dengan keseharian seseorang tersebut. Seseorang yang tidak bisa mengontrol dirinya dalam kehidupan sosial tidak akan memiliki banyak kerabat dalam masyarakat.


III. Perkembangan bahasa Indonesia
Ø Perkembangan bahasa sebelum merdeka

Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bhasa melayu dipakai sebagai bahasa penghubung antar suku di nusantara.
pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:

-          Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra.

-          Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia

-          Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.

-          Bahasa resmi kerajaan.

Ø Perkembangan bahasa setelah merdeka
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, dan berikrar sebagai berikut :

-          Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.

-          Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.

-          Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar tersebut dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.


IV. Kedudukan Bahasa Indonesia
Ø Sebagai Bahasa Nasional

1. Bahasa Indonesia sebagai identitas Nasional
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda.

2. Bahasa Indonesia sebagai kebanggan bangsa
Bahasa Indonesia memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita harus bangga dengan bahasa Indonesia, kita harus menjunjungnya dan kita harus mempertahankannya.

3. Bahasa Indonesia sebagai alat persatuan bangsa yang ada.

 
Ø Sebagai Bahasa Negara

Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
1.Bahasa resmi kenegaraan yang kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
2.Bahasa pengantar resmi di dalam dunia pendidikan.
3.Alat penghubung resmi pada tingkat nasional.


Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai

1) bahasa resmi kenegaraan,

2) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,

3) bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah,

(4) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.



Sumber :
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCEQFjAA&url=http%3A%2F%2Ft_wahyu.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F4761%2FBAB1.htm&ei=dKFxUPOTAoXOrQfYxYG4Aw&usg=AFQjCNHIWr1iATMMuzlVqJdTE4fFbgrf0g

Kamis, 28 Juni 2012

Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi


Pendahuluan.

Berikut adalah beberapa pengertian dari budaya organisasi:
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan memiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang – orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari
Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu. Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam  berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
            Menurut schein ( 1985 ) budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang ditemukan atu dikembangkan oleh suatu kelompok orang ketika mereka belajar untuk menyelesaikan problem – problem, menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal, dan berintegrasi dengan lingkungan internal. Asumsi dasar tersebut telah terbukti dan diterapkan dengan baik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan diaanggap valid
            Menurut robbins ( 2003 ) bahwa budaya organisasai mengacu ke system makna bersama yang dianut oleh anggota – anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi – organisasi lainnya.
            Luthan ( 1998 ) mengemukakan, budaya organisasi merupakan norma – norma dan nilai – nilai yang mengarahkan prilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan berprilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
            Secara umum budaya organisasi itu sendiri adlah nilai, norma, keyakian, sikap, dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang – orang dalam organisasi berprilaku dan melakukan suatu hal yang bias dilakukan

Fungsi budaya organisasi
Menurut robbins ( 2003 ) budaya menjalankan sejumlah fungsi didalam suatu organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut anatara lain :
1. Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
2. Budaya memberikan rasa identitas ke anggota – anggota organisasi.
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang
4. Budaya meningkatkan kemantapan system social

Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan  mekanisme pengendali yang memandu dan membentuk sikap serta prilaku karyawan.

Menurut wirawan ( 2007 ) budaya memiliki sejumlah fungsi didalam suatu organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut antara lain :
1.      Menjelaskan persamaan antara organisasi yang satu dengan yang lainnya
2.      Membangun sensitivitas atas identitas dari setiap anggota
3.      Memfasilitasi komitmen generasi untuk sesuatu yang lebih besar daripada ketertarikan mereka sendiri
4.      Membangun stabilitas dari system social

Teknologi terghadap kreatifitas individu dan team
Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusai, yaitu kebutuhan akan pewujudan diri dan merupakan kebetuhan paling tinggi bagi manusia. Pada dasarnya setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif, kreativitas dapat diidentifikasi dan dipupuk memlalui pendidikan yang tepat.

Dalam hal ini teknology sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan kreativitas yang dia miliki untuk dipergunakan dalam kinerja dia ataupun perusahaan tempat ia bekerja

Kesimpulan
Dengan teknologi yang ada sekarang secara langsung dapat mengembangkan kreativitas yang dimiliki setiap individu atau team, seiring perkembangan yang berlangsung teknologipun akan semakin berkembang dalam memajukan kreatifitas yang ada.

Sumber :

Kamis, 31 Mei 2012

Kelompok Dalam Organisasi


Kelompok
Kelompok – kelompok dalam oraganisasi dibentuk dari bagian struktur Oraganisasi formal, Dapat pula kelompok dapat muncul dari proses sosial dan oraganisasi informal.
Kelompok atau Grup didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling berkerjasama untuk mencapai satu tujuan. Suatu kinerja kelompok akan lebih efisien ketika di letakkan di ruang lingkup organisasi karena suatu tujuan akan lebih cepat tercapai jika didalam pengelolaannya dikerjakan secara berstruktur atau berkelompok.

Peran Individu dalam Oraganisasi
Peran Individu dalam organisasi ini menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi, sebab tanpa adanya keterlibatan dari individu tidak akan berjalan sebagaimana mestinya suatu organisasi.
Keterlibatan dan partisipasi dari individu ini memiliki peran yang beragam dan mempunyai keterkaitan terhadap organisasi. Individu adalah komponen yang vital dalam suatu organisasi, tetapi tidak akan berjalan efisien jika hanya terdiri dari “individu” di butuhkan banyak individu untuk menjalankan oraganisasi yang nantinya dapat menjadi kelompok – kelompok dalam oraganisasi untuk mencapai suatu tujuan oraganisasi.

Bentuk – bentuk Kelompok dalam Organisasi
1. Kelompok Formal
Kelompok ini dibangun akibat dari pola struktur dan pembagian kerja. Kelompok ini sangat mementingkan aspek yang terdapat dalam struktur organisasi. Kelompok formal cenderung permanen, kendati terdapat perubahan keanggotaan aktualnya.  Kendati demikian, kelompok formal temporer ini juga diciptakan oleh manajemen, misalnya pembentukan tim-tim berorientasi proyek dalam organisasi yang bercorak matriks. Kelompok kerja formal dapat dibedakan lewat sejumlah cara, semisal berdasar keanggotaan, tugas yang dilakukan, sifat teknologi, atau posisi di dalam struktur organisasi.
2. Kelompok Informal
Kelompok informal pembentukannya lebih didasarkan pada hubungan dan persetujuan informal di antara para anggota kelompok ketimbang hubungan peran yang telah ditentukan manajemen. Alasan utama terbentuknya organisasi informal adalah untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan manusiawi yang tidak sepenuhnya dapat dipuaskan oleh organisasi formal, seperti pengenalan diri, pengetahuan tentang prilaku yang diterima, perhatian, pelestarian nilai budaya, bantuan dalam pencapaian tujuan, kesempatan berpengaruh dan berkreasi dan kebutuhan akan informasi serta berkomunikasi dalam pengelompokan organisasi nasional.

Pengalaman Berorganisasi
Mungkin saya tidak memiliki pengalaman berorganisasi yang WoW. Saya hanya pernah menjadi pemimpin dari suatu kelompok yang di dalamnya terdapat individu2 yang berfikir kritis. Dalam memimpin kelompok saya disini harus bisa berfikir lebih kritis dari individu2 yang ada di kelompok supaya dalam kelompok tersebut dapat berjalan dengan sedemikian keinginan kelompok, saya lebih harus Up to Date..

Disadur dari :

Jumat, 04 Mei 2012

Teori Pengambilan Keputusan


Teori Pengambilan Keputusan
Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
Pengambilan Keputusan ini memiliki tujuan yang bersifat :
Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)
Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)
Jenis keputusan
1.      Keputusan terprogam
Suatu keputusan yang berkaitan dengan permaslahan sebelumnya. Keputusan tersebut sering diambil dikarenakan rutinitas terhadap permasalahan yang sering muncul tersebut. Dengan kata lain keputusan terprogram telah memiliki prosedur tersendiri yang telah pasti dalam manangani permasalah yang muncul
2.      Keputusan tidak terprogram
Suatu keputusan yang diambil berdasarkan permasalahan baru. Keputusan ini bersufat baru dan cenderung tidak memiliki prosedur yang tetap seperti di keputusan terprogram. Hal ini diakrenakan permasalahan yang timbul sifatnya khusus, rumit dan tidak terstruktur
3.      Keputusan setengah terprogram
keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci.
Contoh kasusnya : masalah pengambilan SDM,perusahaan menggunakan keputusan terprogram sesuai dengan kriteria perusahaan

Di sadur dari :
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India