Jumat, 06 Januari 2012

PEMIMPIN !


Pemimpin adalah orang yg memiliki kewenangan, kekuasaan untuk mengatur orang lain dalam kelompok organisasi.
gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan dalam proses kepemimpinan yang diimplementasikan dalam perilaku kepemimpinan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dia inginkan.
Gaya kepemimpinan juga dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Gaya Kepemimpinan ada tiga yaitu Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian, Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic, Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire.

1.    Gaya Otoriter / Autokratis.
Menurut Rivai (2003) kepemimpinan autokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan autokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi karyawan.
Ciri-ciri gaya Autokratis menurut Sukanto (1987).
             a.       Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.
             b.      Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah    yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas.
             c.       Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.
Sedangkan menurut Handoko dan Reksohadiprodjo (1997), ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis (p. 304):
a.       Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.
b.      Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja.
c.       Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota.
d.      Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya.

2.    Gaya Demokratis / Democratic.
Gaya kepemimpinan Demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yg pengembangannya menggunakan pengambilan keputusan yg Kooperatif.  Kepemimpinan demokratis bawahannya cenderung bermoral tinggi, dapat berkerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. (Rivai 2006).
Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis ini pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan.
Menurut Jerris (1999) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang menghargai kemampuan karyawan untuk mendistribusikan knowledge dan kreatifitas untuk meningkatkan servis, mengembangkan usaha, dan menghasilkan banyak keuntungan dapat menjadi motivator bagi karyawan dalam bekerja.
Ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Sukanto, 1987):
a.       Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
b.      Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
c.       Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
Lebih lanjut ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997):
a.       Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
b.      Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
c.       Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.

3.    Gaya Kendali Bebas / Laissez Faire.
Gaya ini mendeskripsikan pemimpin yg secara keseluruhan memberikan bawahannya kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menutur cara yang lebih sesuai bagi karyawan. (Robbins dan Coulter, 2002).
Ciri-ciri gaya kepemimpinan kendali bebas menurut Sukanto (1987):
a.       Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.
b.      Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.
c.       Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
d.      Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.
Ciri-ciri gaya kepemimpinan kendali bebas (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997):
a.       Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri.
b.      Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum.
c.       Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.
Jika dilihat dari ke tiga gaya kepemimpinan di atas, saya lebih memilih gaya Kepemimpinan Demokratis. Karena gaya kepemimpinan demokratis menurut saya lebih mementingakan mutu dari pengambilan keputusan yang di ambil dengan cara demokratis.
Menurut saya Gaya demokratis lebih memiliki nilai lebih karena dalam pengambilan keputusan harus dilakukan dulu forum diskusi dengna di dampingi pemimpin yang bersifat Netral. Gaya kepemimpinan ini menghargai kemampuan bawahan dalam setiap pemecahan permasalahan yg ada, untuk mendistribusikan knowledge dan kreatifitas meningkatkan servis, dan mengembangkan usaha.


Disadur dari : 
~ Google.co.idhttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/macam-gaya-kepemimpinan-kepemimpinan.html
http://ipiieen.wordpress.com/2011/01/21/kepemimpinan-dalam-organisasi/
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India