Senin, 19 November 2012

Kutipan


Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip. dapat juga berarti gagasan, ide, yang didapat dari berbagai sumber. kutipan juga dapat merujuk kepada penggunaan berulang unit bentuk lain ekspresi, terutama bagian dari karya seni unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi musik.

Prinsip – prinsip Kutipan

A.      Apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber
kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita
ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata
ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.

B.      Dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan
syarat bahwa

Macam – macam Kutipan

Ø  Kutipan Langsung : Kutipan langsung harus sama dengan aslinya, baik mengenai susunan kata-katanya, ejaannya maupun mengenai tanda bacanya.

Ø  Kutipan Tidak Langsung : Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis kata-katanya dengan yang aslinya. Kutipan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kalimat sendiri tanpa harus mengubah ide utama.

Teknik – teknik mengutip

1.       Kutipan langsung.

a.       Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :

-          Kutipan diintegrasikan dengan teks.

-          Jarak antar baris kutipan dua spasi.

-          Kutipan diapit dengan tanda kutip.

-          Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil.

b.      Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :

-          Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.

-          Jarak antar kutipan satu spasi.

-          Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip.

-          Kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.

-          Di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1).


2.       Kutipan tidak langsung.

-          Kutipan diintegrasikan dengan teks.

-          Jarak antar baris kutipan spasi rangkap.

-          Kutipan tidak diapit tanda kutip.

-          Sesudah selesai diberi sumber kutipan.

3.       Kutipan pada catatan kaki.

Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

4.       Kutipan atas ucapan lisan.

Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

5.       Kutipan dalam kutipan.

Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.

 

Sumber :

http://girlycious09.wordpress.com/tag/teknik-mengutip/


http://magekecill.blogspot.com/2011/01/kutipan.html

Konvensi Naskah


Konvensi Naskah.

Konvensi adalah kesepakatan, kebiasaan atau sebuah aturan. Dijadikan sebagai pedoman dan menjadi aturan khusus yang lazim digunakan. Naskah merupakan karangan yang dapat diartikan sebagai Skenario atau Manuskrip.

jadi Konvensi Naskah memiliki arti Sebuah atau suatu penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.

 

Jenis Jenis Naskah

Naskah Formal  : Suatu naskah yang mematuhi semua persyaratan yang dituntun oleh konvensi

Naskah Semi-Formal : Suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.

Naskah Informal : Suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.

 

Tata cara penulisan Naskah

1. Judul ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal dan aligment center.

2. Nama penulis (tanpa gelar) ditulis 2 spasi di bawah judul dengan jenis huruf Arial 10 pt cetak tebal dan aligment center.

3. Alamat institusi penulis ditulis 1 spasi di bawah nama penulis dengan jenis huruf Arial 8 pt cetak regular dan aligment center.

4. Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris dan Indonesia dengan huruf Arial 9 pt, 1 spasi cetak regular dan aligment justify.

5. Kata kunci ditulis 1,5 spasi setelah Abstrak, memuat kata-kata penting yang menjadi kata-kata kunci di dalam naskah (antara 3 - 5 kata kunci).

6. Sistematika Naskah (tanpa lampiran): terdiri dari ABSTRAK, PENDAHULUAN, BAGIAN INTI (untuk naskah konseptual berisi kajian pustaka dan uraian analisis, sedangkan untuk naskah hasil penelitian berisi kajian pustaka, hasil dan pembahasan), dan PENUTUP (berisi kesimpulan dan saran atau bisa ditambahkan rekomendasi), serta DAFTAR PUSTAKA. Naskah ditulis dengan jenis huruf Arial 10 pt, 1,5 spasi cetak regular dan aligment justify.

7. Gambar, Persamaan, dan Tabel diberi judul/keterangan dan nomor urut yang berketentuan.

8. Penulisan daftar pustaka diurutkan secara alpabetis dengan jenis huruf Arial 10 pt.

9. Ukuran kertas A4 (210 x 297) mm dengan batas tepi (margin) atas 2,5 cm, batas tepi bawah 3,5 cm, dan batas tepi kanan dan kiri masing-masing 2,5 cm. Untuk lebar header 0 cm dan footer 2 cm.

10. Setting halaman adalah dua kolom dengan jarak antar kolom 0,8 cm dan lebar kolom 7,6 cm.

11. Setiap alenia baru ditulis dengan mengosongkan selebar 1,25 cm dari pias depan.

Isi konvensi naskah

Kelengkapan awal

Kelengkapan awal ini terdiri dari kulit luar (cover), halaman judul, halaman pengesahan, halaman penerimaan, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar table, daftar grafik atau daftar gambar (jika ada), daftar singkatan dan lambang dan daftar lampiran.

Kelengkapan isi

Kelengkapan isi meliputi pendahuluan, tubuh karangan yang meliputi kajian teori, seputar lokasi objek penelitian, pembahasan, dan yang terakhir berupa kesimpulan (penutup).

Kelengkapan akhir

Kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka, lampiran data, penulisan indeks, dan riwayat hidup.

 

Bagian kelengkapan awal karangan :

-          Halaman Judul Pendahuluan

-          Halaman Pengesahan

-          Halaman Persembahan

-          Kata Pengantar

Didalam kata pengantar disajikan informasi sebagai berikut :

-          Ucapan syukur.

-          Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah.

-          Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah

-          Penjelasan adanya bantuan, bimbingan dan arahan dari seseorang, sekelompok orang, atau organisasi/lembaga.

-          Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis tanpa dibubuhi tanda-tangan.

-          Harapan penulis atas karangan tersebut.

-          Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.

sumber.


Senin, 12 November 2012

Topik, Tema dan Judul

Topik
Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan.
Pengertian topik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
1. Pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan diskusi.
2. Hal yang menarik perhatian umum waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan.
Syarat – syarat topik yang baik.
1. Menarik perhatian, yaitu yang mampu menimbulkan rasa ingin tahu dari pembaca.
2. Tidak terlalu luas,Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis.
3.Bahan-bahannya mudah diperoleh, yaitu sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Bermanfaat, Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
5.Topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yaitu mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.
 
Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu.
Syarat – syarat tema yang baik
1. Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus - menerus mencari data untuk memecahakan masalah - masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus - menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik - baiknya.
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
 
Judul
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan dapat menentukan wilayah (lokasi).
Judul terbagi menjadi dua,yaitu :
a. Judul langsung
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
b. Judul tak langsung
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
Syarat – syarat judul yang baik.
1. Sesuai dengan topik
2. Sesuai dengan isi karangan
3. Berbentuk frasa (bukan kalimat)
4. Singkat
5. Harus provokatif
 
Sumber – sumber mendapatkan judul
Karena judul merupakan penjabaran dari topik maka judul bisa kita dapatkan dari berbagai topik yang ada.
 
Disadur dari :
http://mintrizky.blogspot.com/2012/11/topik-tema-dan-judul.html

Selasa, 06 November 2012

Kalimat Efektif



Pengertian kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses cara penyampaian dapat diproses secara mudah oleh pendengar sempurna sehingga maksud yang di sampaikan akan terungkap jelas.

Syarat-syarat kalimat efektif sebagai berikut:
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara / penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar / pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

3. Kesatuan gagasan memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.

4. Kesejajaran memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.

5. Kehematan kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.

6. Penekanan kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Caranya mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.

7. Kelogisan kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

 

Sumber :





 
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India